Ribosome-Inactivating Proteins (RIP) : senyawa anti kanker pada Tanaman

Protein ini dinamakan Ribosome-Inactivating Proteins (RIP) karena mempunyai kemampuan menginaktivasi ribosom melalui aktivitas N-glikosidasenya dengan cara memotong ikatan N-glikosidik adenilat pada A4324 subunit 28S rRNA ribosom di sekuen GAGA pada daerah loop (Bolognesi dkk, 2002).

Protein lain yang menginaktivasi ataupun merusak ribosom melalui mekanisme selain rRNA N-glikosidase tidak disebut sebagai RIP (Peumans dkk, 2001). Protein ini mendapat perhatian dalam penelitian di bidang biologi dan biomedis karena memiliki aktivitas biologi yang unik terhadap sel hewan dan manusia (Peumans dkk, 2001).
RIP dapat diproduksi oleh tanaman, kalus, sel kultur, alga, dan jamur. Bahkan, pada sel mamalia juga ditemukan aktivitas
glikosilase namun jarang dan labil (Stirpe dan Battelli, 2006).

RIP ditemukan dalam satu atau lebih bagian tanaman, misalnya ricin hanya ditemukan pada biji tanaman Ricinus communis, (Stirpe dan Battelli, 2006) sedangkan RIP dari tanaman Mirabilis jalapa L. dapat ditemukan pada beberapa bagian tanamannya (Bolognesi dkk, 2002).

RIP biasanya ditemukan dalam vakuola dan dinding sel tanaman (Peumans dkk, 2001), terutama tersebar secara luas pada tanaman tingkat tinggi. Selain bersifat toksik terhadap ribosom eukariotik, RIP juga bermanfaat bagi tanaman asalnya karena RIP berperan dalam aktivitas antiviral (Vivanco dkk, 1999).

RIP dalam tanaman asalnya mampu mengaktifkan sistem pertahanan tumbuhan baik terhadap mikroba, predator, maupun virus (Peumans dkk, 2001). Ekspresi RIP meningkat saat tanaman itu matang dan kondisi yang tidak menyenangkan, seperti terjadinya infeksi mikroba dan stres (Bolognesi dkk, 2002).